Jumat, 09 Maret 2018

Teknik observasi

BAB I

A. Latar Belakang
Asesmen sebagai istilah umum meliputi semua metode yang biasanya dipakai untuk mengetahui kinerja anak didik, sendirian atau berkelompok. Asesmen sendiri adalah suatu proses mengumpulkan data bukti terjadinya perkembangan diri dan kemajuan belajar anak dalam kegiatan kesehariannnya di TK. Pengumpulan datanya menggunakan instrumen asesmen, dalam bentuk metode atau prosedur apapun, formal atau informaluntuk menghasilkan informasi sebagai bukti kemajuan perkembangan dan belajarnya. Adapun pengertian proses asesmen ialah peristiwa mengoleksi , menyeleksi , menyatukan , mendeskripsikan , memakai data bukti nyata tersebut selengkapnya meliputi aspek perkembangan dan pertumbuhan anak dalam pemerolehan pencapaian belajarnya. Sedangkan teknik yang akan dipakai dalam mengoleksi data yang kemudian melalui seleksi akan diubah menjadi bukti adanya perkembangan dan kemajuan belajar anak, antara lainyanguutama dan lazim dipakai adalah teknik observasidengan menggunakan catatan anekdot dan cek lis.

B. Rumusan Masalah

a. Hakikat Observasi
b Observasi Dengan menggunakan Catatan Anekdotal dan Cek lis
C Observasi dengan menggunakan Skala jenjang, sampling waktu, dan peristiwa serta wawancara


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Observasi
Observasi adalah proses sistematis dalam pengumpulan data atau informasi tentang anak dan lingkungannya.Observasi adalah suatu proses berupa pengamatan dan pencatatan sistematis tentang perilaku siswa untuk tujuan membuat keputusantentang suatu program .Pengamatan ( Observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatansecara telitiserta pencatatan secara sistematis. Observasi dapat berlangsung setiap kondisi untuk membantu guru membuat keputusan untuk dibutuhkan bagi pembelajaran yang efektif. Observasi harus bersifat Objektif, merupakan deskripsi fakta tentang perilaku anak , bukan interpretasi tentang anak. Biasanya observasi terdiri dari berbagai jenis :
a. Mengamati dan mendengarkan anak kemudian di catat
b. Mengukur aspek perilaku maupun program tertentu  atau spesifik
c. Memonitor perkembangan anak dalam situasi natural atau bukan tes
MACAM MACAM oBSERVASI
A. Observasi partisipan adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat, dalam hal ini pengamat memasuki dalam kegiatan kelompokyang sedang diamati. Observasi partisipan dilaksanakan sepenuhnya jika pengamat betul-betul mengikuti kegiatn kelompok, bukan hanya pura-pura. Dengan demikian ia dapat menghayati dan merasakan seperti apa yang dirasakan oarang-orang dalam kelompok yng diamati
b. Observasi sistematik yaitu observasi dimana faktor faktor yang diamati sudah di daftar secara sistematis dan sudah dioatur menurut kategorinya. Berbeda dengan observasi partisipan, , maka dalam observasi sistematis ini pengamat berada diluar kelompokyang diamati.. Denagn demikian pengamat dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
c. Observasi eksperimental, terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini, ia dapat mengendalikan unsur unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dpat diatur sesuai tujuan evaluasi.

Mengamati kinerja dan proses pendidikan di Tk, perlu menyadari adanya 2 jenis pengamatan yaitu
a. Observasi insidental
Observasi ini terjadi ketika pendidik berkeliling di antara anak-anak didiknya yang sedang berkegiatan dan menyelesaikan tugasnya, atau pada saat bercerita.

2. Observasi terpusat / terfokus
Observasi terfokus terbebani dengan penggunaan format yang direncaakan lebih dahulu, seperti ceklis, catatn anekdot, strategi penjejangan seperti rating scale atau instrumen lain, untuk secara sistematis merekam data observasi. adapun observasi insidental bisa juga menggunakan format - format seperti itu karena berkepentingan merekam , mengumpulkan informasi yang bermakna dan berarti dari hasil observasi-observasi nya , yang neski sekilas lintas namun berulang ulang
c. PTB ( Pengamatan Terampil dan berpengetahuan)
Pada pengamatan terampil berpengetahuan ( PTB) pengamatannya akan lebih merinci , dan oleh karena itu ia mampu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan yang menjadikan anak didik bisa belajr dn mengatasi masalahnya, misal ada kerancuan dalam membedakan antara fantasi dan realitas . Observasi jenis ini lebih apa yang terjadi dibalik apa yang terlihat
B. Proses Observasi
Observasi berarti mengamati secara seksama untuk memperoleh gambaran umum sekaligus detail yang signifikan . Proses obsevasi terdiri dari 3 komponen:
a. Observing atau pengamatan ( mengumpulkan Informasi )
b. Recording ( mendokumentasikan hal yang kita amati dengan berbagai cara )
c. Interpreting ( merefleksikan makna hal yang kita observasi)
Observasi dapat dilakukan dalam berbagai situasi , misalnya dalam kegiatan berkut:
a. Kegiatan di dalam dan di luar kelas
b.Diskusi atau kerja kelompok
c. Tanya jawab
d. Menonton film atau video
e. Inisiatif anak membantu teman atau guru
f. Prestasi lisan : penggunaan kosakata , organisasi kalimat, kontak mata, konsentrasi
g. Spontanitas berinteraksi, ketrampilan motorik, atau ide melakukan kegiatan
h. waktu bebas atau istirahat, waktu makan, pilihan aktivitas, kuantitas waktu yang digunakan dalam beraktivitas maupun berinteraksi dengan teman.
i. Posisi fisk anak saat duduk, membaca , menulis , dan lain-lain
Agar dapat melaksanakan observasi dengan benar berikut panduan observasi yang perlu dijadikan acuan:
a. Fokus observasi  adalah pada perilaku anak. Catat segala perkataan dan perilkau anak dengan menggunakan " Action Verb" ; catat tanggakl, waktu dan setting; catat hal-hal yang membuat anak berperilaku tertentu dan perilaku yang terjadi sebagai akibatnya. Hindari pendapat atau kesimpulan pribadi
b.Catat detail observasi segera setelah observasi . Dengan latihan, kemampuan berpartisipasi dan observasi secara stimulan dapat berkembang
c. Observasi anak dalam setting yang berbeda dan waktu yang berbeda. Perhatikan pola kegiatan sehubungan dengan perilaku mereka
d. Realistik dalam menjadwal observasi. Jika tujuan observasi untuk menentukan perkembangan anak maka dibutuhkan observasi yang cukup serng pada berbagai situasi untuk mendapatkan hasil yang komplit
e. Mulai dengan berfokus pada satu anak pada satu waktu
f. Tidak menarik perhatian anak , bersikaplah natural sehingga anda mendapatkan suasana yang asli , tidak dibuat buat
g. Gunakan sistem pencatatan yang efektif seperti katu, buku tulis, atau binding bergantung tujuan dan metode observasi yang anda pilih
h. Menjaga kerahasiaan hasil observasi
i. Diskusikan lapotan hasil observasi tersebut dengan pendidik lain.
C. Tujuan Observasi
Observasi dapat dimanfaatkan untuk menyediakan suatu Informasi sistematis yang berkelanjutan berkenaan dengan kekuatan dan kelemahan siswa selama pembelajaran, gaya belajar yang disukainya , minat khususnya , kebutuhan belajarnya , ketrampilan, sikap, perilaku dan kinerja yang terkait dengan harapan kurikulum.

D. Karakteristik Observasi
a. dapat diterapkan setiap hari untuk menilai para siswa yang berbeda usia , dalam berbagai pokok bahasan dan berbagai kondisi yang berbeda ( bekerja sendiri , bekerja berpasangandalam kelompok kecil atau dengan seluruh anggota kelas)
b. jika direncanakan dan distrukturkan dengan baik akan akan memiliki tujuan dan struktur yng jelas
c. Sering digunakan dalam kombinasi dengan strategi penilaian yang lain seperti tugas kinerja, prestasi oral, wawancara untuk memperoleh informasi komphrehensiftentang kemajuan siswa.
d. termasuk catatan tentang kondisi , kejadian -kejadian di sekitar observasi , perilaku yang benar-benar dilakukan siswa atau ditunjukkan oleh siswa atau serangkaian perilaku siswa berkenaaan dengan waktu ( waktu dalam tahun, perubahan bersama berlangsungnya waktuyang menunjukkan pertumbuhan atau kemajuan)
E. Metode Observasi
A. Guru mengamati siswa dalam kaitan tanggapannnya terhadap pertanyaan-pertanyaan, kajian dan penyelesaian tugas-tugasyang diberikan
b. Mendengarkan siswa pada saat mereka berbicara dan berdiskusi dengan siswa yang laian
c. Mengamati bentuk-bentuk non verbal dari komunikasi misalnya perhatian kepada pelajaran , tanda tanda frustasi, serta bahasa tubuh yang lain.
d. Menyusun kerangka tujuan observasi dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaanberikut sebagai panduan:
- Siapa yang melakukan pengamatan
- Siapa yang diamati
- Mengapa observasi dilakukan
-Dimana observasi dilakukan
-Bilamana observasi berlangsung
- Bagaimana observasi dicatat atau dengan catatan perekam audio / perekam video)
e. Mengamati siswa dalam berbagai situasi dan kondisi
f. Mengamati kinerja para siswa , kemudian mencatat hasil observasi
dengan perangkat pencatatn ( daftar cek, skala penilaian dan catatn anekdot)

catatan Anekdot
yaitu paparan singklat yang melukiskan perilaku siswa dalam konteks mana perilaku itu timbul

Teknik melakukan Observasi dengan menggunakan catatan Anekdot( Anecdotal Record) :
a. Deskripsikan secara singkat dan spesifik tentang perilaku anak yang dapat ditulis maupun direkam. Kemudian deskripsikan tersebut dapat ditransfer ke file anak atau pun referensi selanjutnya. Tanggal, waktu, dan lokasi observasi perlu dicatat.
b. Catatan tentang perilaku anak yang baru atau berbeda dari biasanya atau ketramplan anak yang spontan yang dapat dijadikan reality check
c. Guru perlu memiliki ketramplan mencatat dengan cepat, dan daya ingat yang baik. Pencatatn diusahakan dilakukan sesegera mungkin, tidak berselang lamasetelah observasi

Teknik observasi menggunakan ceklis
ceklist adalah daftar referensi dan verifikasi yaitu daftar sesuai hal , umpamanya nama orang atau bend a, konkrit atau abstrak , yang menjadi rujukan untuk mengecek apakah benar atau tidak tentang suatu hal itu,
a. merancang ceklis
ada 4 tahapan yang harus dilakukan dalam merancang ceklist:
1) mengidentifikasi ketrampilan yang akan dimasukkan ke dalam ceklist
b) Mempelajari sikap kategori dan menentukan sasaran khusus / ketrampilan yang akan dimasukkan
c) Mengorganisasikan urutan ceklist
d) Melakukan pencatatn

b. Kelebihan dan kelemahan cek list
1. kelebihan ceklist
a) ceklist mudah digunakan , dan hanya memerlukan latihan kecil
b) Tersedia kapan saja di perlukan
c) Bersifat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai strategi penilaian
d. Guru dapat mengevaluasi dalam suasana yang menyenangkan dan mendapatkan hasil yang diperlukan
5. Perilaku dapat sering dilakukan , setiap ada informasi baru, guru dapat memperbaharui catatannya
f. Tidak sama dengan tes yang menggunakankeryas dan pensil, guru tidak harus menunggu kesempatan untuk melakukannya.

2. Kelemahan Cek lia
a. Memerlukan waktu dalam penggunaannya
b. Membuat catatan dapat mengurangi waktu bermain dengan anak disik
c. Guru harus dapat mengatur waktu sehingga dalam menggunakannya tidak mengganggu proses pembelajaran
d. Guru akan menemui kesulitan , jika tidak terbiasa menggunakannya
f. Cek lis bukanlah suatu instrumen, tetapi merupakan format untk mengorganisasikan sasaran belajar atau indikator.


Skala Jenjang ( Rating Scale ) Sampling waktu, dan sampling kejadian serta wawancara

a. Skala Jenjang
Skala jenjang nensyaratkan pengmatnya memahami betulkategori belajar anak, pengetahuan, ketrampilan, perasaandan disposisi tentang suatu yang sedang diamati, dengan menyatakannya dengan skala angka ( 1-2-3-4-5;1 yng tertinggi atau terendah) atau skala naratif( misalnya tidak pernah- kadangkala- seringkali-selalu begitu) Dalam menyusun skala jenjang diperlukan persepsi yang sama tentang makna dari masing-masingangka tersebut.

Penyusunan skala jenjang harus:
1. Memahami ruang lingkup belajar anak usia TK itu,
2.Mengenal deskriptor ( tanda-tanda yang nenggambarkan ) kemampuan memecahkan masalah pada abnk didik TK
3. Bisa menetapkan pilihan skalanya
4. Perekamannya melalui observasi
b. Sampling waktu
Sampling dalah cara pengambilan sampel, yaitu contoh sebagian dari keseluruhan yang mewakilinya. Dalam menggunakan teknik sampling waktu, guru pendidik merekam,terjadi atau tidak, muncul atau tidak, perilaku-perilaku yang sudah diseleksi sebagai tanda atau gejalayang menggambarkan adanya perkembangan suatu kompetensi anak didik, selamakurun sampel waktu tertentu.
Tujuan dari Sampling wktu adalah untuk mencatat frekuensi suatu perilaku anak dalam suatu periode waktu. Pengamat memutuskan sendiri kapan waktu , dan bagaimana perilaku akan dicatat.

c. Sampling peristiwa
Dengan teknik ini , guru atau pengamat dapat merekam peristiwa atau kategori peristiwa kejadian yang terjadi. Misalnya guru ingin mengamati upaya kreatif dengan media seni, atau upaya kreatif dengan media tulis. p[ertama-tama tentu hatus mengenali duluperilaku yabg akan diamati itu, seperti pengamatan yang tahu faktanya, dan kemudian merekam setiap peristiwanya, bial teramati dengan alat atau instrumen apa.

Contoh hasil Observasi

d.Wawancara
yaitu suatu metode atau cara yag digunakan untuk mendapatkan jawaban responden dengan cara tanya jawab sepihak. dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subyek evaluasi
wawncara dilakukan dengan 2 cara:
a. wawancara bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya , tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.
b. Wawancara terpimpin
yaitu wawancara yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. dalam hal ini responden tinggal memilih jwaban yang sudah dipersiapkan. oleh penanya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar